Monday, July 12, 2010

BUDIDAYA DURIAN Durio zibethinus Murr

I. Pendahuluan
Indonesia, sebagai negara agraris yang terletak di daerah tropis, merupakan negara yang kaya akan buah-buahan. Salah satu buah tropis yang mempunyai nilai jual sangat tinggi adalah durian (Durio zibethinus Murr) sehingga sempat mendapat julukan King of the Fruit. Buah durian yang banyak mengandung protein dan gizi sangat tinggi, di Indonesia, banyak dimanfaatkan sebagai buah segar, walaupun tidak sedikit yang mengolahnya menjadi berbagai makanan, seperti tempoyak, lempok, es krim dan keripik biji durian.

Penanaman dan pengelolaan kebun durian di Indonesia saat ini belumlah maksimal dan masih tertinggal jauh dibandingkan dengan Thailan dan Malaysia. Suplai buah durian di Indonesia saat ini masih banyak mengandalkan tanaman liar, baik milik rakyat maupun tanaman hutan. Ini berbeda dengan di negara Thailan dan Malaysia yang sudah banyak mengebunkan durian secara intensif sehingga banyak menghasilkan durian dengan kualitas dan kuantitas yang baik dan bisa diekspor.

Penyusunan makalah ini sengaja penulis pilih judul “Budidaya Durian”, untuk membagi ilmu penanaman durian secara intensif seperti yang dilakukan oleh para petani di Thailan dan Malaysia yang sudah mulai diadopsi ilmunya oleh para petani di Indonesia.

II. Menanam Durian
Berkebun durian komersial secara intensif, selain memerlukan modal, pengetahuan teknologi dan lokasi lahan yang cocok, juga memerlukan informasi tentang permintaan pasar dan keinginan pasar.

Modal memegang peranan yang paling penting. Pengetahuan teknologi memegang peranan dalam aspek budidaya. Pengetahuan yang dibutuhkan meliputi pemilihan varietas, pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit dan cara mengatur pembuahan di luar musim untuk menghindari oversupply dan mendapat harga yang bagus.

Pengetahuan tentang pasar juga merupakan faktor penting. Dalam memproduksi durian, pasar yang akan dituju harus ditentukan dengan jelas. Apakah untuk pasar lokal atau ekspor. Selain menyangkut kualitas, perbedaan juga menyangkut cara penanganan pasca panen, seperti kematangan buah, keseragaman dan packaging-nya.

Tanaman durian akan tumbuh secara optimal di daerah tropis. Untuk bertanam durian secara intensif dibutuhkan tempat dengan ketinggian 600 meter diatas permukaan laut. Ketinggian tempat akan berpengaruh terhadap waktu pembungaan dan kematangan buah. Tempat yang ideal adalah yang memiliki intensitas cahaya matahari sekitar 40 – 50 % dengan suhu 22 - 30˚ C. Curah hujan yang ideal adalah 1.500 – 2.500 mm pertahun. Tempat itu juga sebaiknya memiliki bulah basah selama 9 – 11 bulan pertahun dan bulan kering selama 3 – 4 bulan untuk meransang pertumbuhan bunga.

Tanah yang cocok adalah tanah lempung berpasir yang subur dan memiliki banyak kandungan bahan organik. Jenis tanah latosol, podsolik merah kuning, atau andosol merupakan jenis tanah yang paling cocok untuk tanaman durian. Tanah yang berstektur berat seperti tanah liat, kurang bagus untuk tanaman durian karena pengeringannya sangat sulit terutama pada musim hujan.

Topografi yang baik adalah yang agak miring, tetapi tidak melebihi 35˚. Untuk lahan yang miring, kita perlu membuat terasering untuk mencegah erosi. Karena akarnya mampu menembus kedalaman sampai tiga meter, lokasi yang dipilih idealnya adalah yang memiliki kedalaman air tanah sekitar 50 – 300 cm.

Jenis dan varietas durian yang ada di Indonesia saat ini adalah : Kani, Sunan, Sukun, Petruk, Sitokong, Mas, Otong, Sihijau, Sijajang, Sidodol, Bokor, Siriwig, Perwira dan Petaling Namlung. Selain varietas tersebut, ada beberapa varietas durian dari negara tetangga yang bersifat unggul yang sudah ditanam oleh petani di Indonesia, diantaranya : Monthong, Chanee, Kan Yao dan Kradhum Thong, yang kesemua itu berasal dari Thailand.

a. Memilih Bibit
Pemilihan bibit merupakan faktor yang sangat penting dalam berkebun durian. Untuk lebih memastikan jenis dan varietas bibit yang akan ditanam, carilah bibit di petani atau pedagang yang sudah mempunyai kredibilitas dan benar-benar mempunyai pohon induk sendiri serta sudah mendapatkan sertifikat dari Departemen Pertanian. Cara lain dengan membuat bibit sendiri menggunakan batang atas dari pohon induk yang benar-benar terjaga keaslian dan kualitasnya.

Bibit durian yang baik mempunyai ciri-ciri : Keadaan tanaman subur, segar, sehat, daunnya banyak, batangnya kokoh, bebas hama dan penyakit, mempunyai percabangan 2 – 4 arah dan menunjukkan perkembangan tunas baru. Ham dan penyakit dapat dilihat langsung di daun dan batang tanaman. Tanaman yang sehat menunjukkan tidak ada binatang, hama atau jamur yang menempel di tanaman. Bekas serangannya pun tidak ada.

b. Mempersiapkan Lahan
Mempersiapkan lahan terutama ditujukan untuk usaha penanaman durian dalam skala besar atau di kebun yang luas. Lahan dibersihkan dari tanaman keras yang dapat menghalangi sinar matahari. Selain agar tidak menghalangi sinar matahari langsung juga untuk menghindari persaingan dalam perebutan unsur hara.

Rumput dan alang-alang juga diberantas dengan menyemprotkan obat-obatan pembasmi atau dengan menanam rabuh hijau atau cover crop, seperti kacang-kacangan, yang dapat menghambat dan mematikan rumput dan alang-alang serta gulma lainnya. Selain itu, rabuk hijau juga dapat mempertahankan kelembaban tanah dan mengurangi penguapan air pada musim kemarau.

Lahan yang terlalu miring sebaiknya dibuat terasering, sedangkan lahan yang luas dan datar harus dibuat saluran-saluran pembuangan air untuk memudahkan pembuangan air saat musim hujan.

Pengaturan jarak tanam juga lebih ditujukan untuk penanaman durian dalam skala besar. Jarak tanam ini tergantung pada jenis, varietas, lokasi lahan dan jenis tanah. Jarak tanam ini paling ideal karena jika kurang dari jarak tersebut tanaman akan saling berebut unsur hara, penyebaran penyakit lebih mudah dan sinar matahari tidak efektif menembus tanaman karena terlalu rapat. Selain jarak tanam, pola penanaman juga perlu diatur supaya kebun kelihatan rapi dan teratur.

Untuk penanaman durian dalam skala yang luas di tempat terbuka, mutlak diperlukan tanaman pelindung untuk melindungi tanaman dari sinar matahari yang terik dan untuk memecah atau meminimalkan pengaruh angin.

Lubang tanam untuk penanaman durian dibuat dengan ukuran 50 cm². Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan cangkul atau garpu. Sebagai campuran media gunakan pupuk kandang dari kotoran ayam, kambing/domba, sapi, kerbau atau kuda dengan jumlah kurang lebih 30 – 50 kg perlubang, tergantung pada jenis dan kesuburan tanah.

c. Pemupukan
Pemupukan tanaman durian dengan pupuk oraganik dan anorganik. Pada masa awal pertumbuhan tanaman diberi pupuk yang mengandung nitrogen dan fosfor tinggi. Setelah mendekati masa produktif, gunakan pupuk yang mempunyai kandungan Kalium tinggi ditambah dengan unsur mikro, seperti Ca, Mn, Mg, Cu, Zn dan Mb.

Pemberian pupuk diulang setahun sekali, waktu pemberian pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau.

d. Hama dan Penyakit
Untuk menanggulangi hama dan penyakit, cara yang bisa dilakukan adalah mencegah masuknya hama dan penyakit ke areal kebun dengan cara karantina bibit, memusnahkan tanaman inang, dan melakukan sanitasi kebun.

Hama yang sering menyerang tanaman durian adalah : Penggerek Batang, Penggerek Buah, Kutu Loncat, Kutu Putih, Rayap dan Ulat Daun. Sedangkan penyakit tanaman durian umumnya disebabkan oleh cendawan, beberapa penyakit tersebut diantaranya : Kanker Batang dan Mati Pucuk, Busuk Akar, Bercak Daun, Jamur Upas, Akar Putih dan Busuk Buah.

Selain itu tanaman durian juga mempunyai penyakit psikologis yang umumnya menyerang bagian daun dan buah. Beberapa penyakit tersebut adalah : Ujung Daun Mengering, Wet Core, Daging Buah Keras dan Tip Burn.

e. Panen
Penentuan waktu panen buah durian yang biasa dilakukan petani tradisional adalah dengan menunggu buah jatuh. Waktu panen buah tergantung pada jenis atau varietasnya. Pada umumnya buah durian mengalami tingkat kematangan sempurna empat bulan setelah bunga mekar.

Panen yang bertujuan untuk dijual dengan pengangkutan jarak jauh atau untuk di ekspor, pemetinkannya dilakukan pada tingkat kematangan 80 – 85 %. Cara pemanenan yang benar adalah dengan memetik atau memotong buah di pohon dengan menggunakan pisau atau galah berpisau.

Putriku..

Putriku..
Saat pengambilan foto untuk Visa..

Putriku tercinta..

Putriku tercinta..

ponakan

ponakan
Keren..

Followers