Dalam suatu pertandingan antar Negara, terdapat tiga peserta yang mempunyai nilai yang sama. Untuk menentukan pemenang, panitia menyarankan di adakan pertandingan hisap-hisapan dengan hidung. Barang siapa yang paling banyak menghisap benda masuk ke hidungnya akan dijadikan sebagai pemenang.
Panitia meletakkan benda-benda kecil seperti sobekan kertas, kacang hijau dan lain-lain di atas meja agar di hisap dengan hidung. Ketiga peserta itupun telah siap, juri memulai pertandingan.
Peserta Pertama dari Afrika, (peserta pertama pun telah siap sedia) Siapppp .... Yak!..Dan tiba-tiba saja meja di depan peserta pertama Hilang. Semua penonton heran dan takjub. Sungguh luar biasa. Juri berkata "Peserta pertama berhasil menghisap sebuah mejaaa!",
Peserta kedua dari Amerika pun siap untuk memulai menghisap. Huuusp!.... Tiba-tiba saja, 3 buah meja di depan peserta kedua hilang.... semua penonton bertambah heran dan takjub. Juri berkata "Peserta kedua berhasil menghisap 3 buah meja...!!",
Sekarang giliran peserta ke tiga....dari Indonesia. Semua penonton bersorak karena mereka percaya...sudah tentu tak dapat menghisap kecuali beberapa biji kacang hijau. Ketika peserta ketiga baru mengambil tempat untuk mulai menghisap dengan hidungnya... tiba tiba.....zupsssss stadiun menjadi gelap dan lampu mati.
Lalu tak lama kemudian juri membuat pengumuman dan berkata : "Saudara saudara para penonton sekalian...Peserta ketiga telah berhasil menghisap sebuah stadiun dan kita semua berada dalam hidungnya ..........!"
Saturday, May 21, 2011
Bu Guru..
Ada seorang guru yang tak percaya wujudnya Tuhan. Dia pun berfikir bagaimana hendak mempengaruhi anak-anak supaya tak percaya wujudnya Tuhan. Tiba-tiba, dia mendapat satu akal...
Guru: Anak-anak, nampak tak pulpen ini?
Murid-murid : Nampak bu.
Guru : Pulpen ada kan?
Murid-murid : Ada bu.
Kemudian guru tadi memasukkan pulpen ituke dalam sakunya dan kemudian bertanya lagi..
Guru : Anak-anak, nampak pulpen tidak ?
Murid-murid : tak nampak bu.
Guru : Pulpen ada gak?
Murid-murid : tak ada cikgu.
Guru: Anak-anak nampak Tuhan gak ?
Murid-murid : tak nampak bu.
Guru : Tuhan ada gak?
Murid-murid : tak ada bu.
Guru itu sangat gembira karena tujuannya untuk mempengaruhi anak-anak itu berhasil. Tetapi.. dalam kumpulan anak-anak itu ada seorang yang pintar yang bernama Amin lalu dia pun mengangkat tangan...
Amin : Bu, boleh saya cakap sesuatu?
Guru : Boleh, maju ke depan.
Amin : Kawan-kawan nampak bu guru, gak?
Murid-murid : nampak.
Amin : Bu guru ada kan?
Murid-murid : ada.
Amin : Kawan-kawan nampak otak bu guru gak?
Murid-murid : tak nampak.
Amin : Bu guru ada otak gak?
Murid-murid : tak ada.
Guru: Anak-anak, nampak tak pulpen ini?
Murid-murid : Nampak bu.
Guru : Pulpen ada kan?
Murid-murid : Ada bu.
Kemudian guru tadi memasukkan pulpen ituke dalam sakunya dan kemudian bertanya lagi..
Guru : Anak-anak, nampak pulpen tidak ?
Murid-murid : tak nampak bu.
Guru : Pulpen ada gak?
Murid-murid : tak ada cikgu.
Guru: Anak-anak nampak Tuhan gak ?
Murid-murid : tak nampak bu.
Guru : Tuhan ada gak?
Murid-murid : tak ada bu.
Guru itu sangat gembira karena tujuannya untuk mempengaruhi anak-anak itu berhasil. Tetapi.. dalam kumpulan anak-anak itu ada seorang yang pintar yang bernama Amin lalu dia pun mengangkat tangan...
Amin : Bu, boleh saya cakap sesuatu?
Guru : Boleh, maju ke depan.
Amin : Kawan-kawan nampak bu guru, gak?
Murid-murid : nampak.
Amin : Bu guru ada kan?
Murid-murid : ada.
Amin : Kawan-kawan nampak otak bu guru gak?
Murid-murid : tak nampak.
Amin : Bu guru ada otak gak?
Murid-murid : tak ada.
Pengusahan Minyak..
Suatu hari 3 kanak-kanak berkumpul, mereka adalah anak jutawan minyak yang kaya. Mereka bangga dan sombong dengan kehebatan bapak mereka.
Anak 1 : "Wooi, kaliah tahu gak bapakku adalah raja minyak tanah!! Sekali gali tanah keluar minyaknya."
Anak 2 : "Alah! baru seperti itu aja sudah ribut. Bapak aku adalah raja minyak kayu!! sekali tebang kayu keluar minyaknya."
Anak 3 : "Hah!! Seperti itu pun sombong sekali kau... kalian belum tau, bapakku adalah raja minyak angin..!! Sekali buang angin keluar minyaknya."
Anak 1 anak 2 : "??????"
Anak 1 : "Wooi, kaliah tahu gak bapakku adalah raja minyak tanah!! Sekali gali tanah keluar minyaknya."
Anak 2 : "Alah! baru seperti itu aja sudah ribut. Bapak aku adalah raja minyak kayu!! sekali tebang kayu keluar minyaknya."
Anak 3 : "Hah!! Seperti itu pun sombong sekali kau... kalian belum tau, bapakku adalah raja minyak angin..!! Sekali buang angin keluar minyaknya."
Anak 1 anak 2 : "??????"
India..
Suatu hari sedang Ali minum teh di warung Orang India yang biasa dikunjunginya, tiba-tiba pemilik warung itu bersorak gembira dan mendatangi Ali.
Ali : Kenapa gembira sekali hari ini ?
India : Saya baru menerima surat dari istri saya di India.
Ali: Dia bilang apa ? Tentu good news....
India : Dalam surat itu katanya dia sudah melahirkan. New baby! Ayo.... saya sedang berbahagia. Hari ini kamu minum gratis !
Ali: Selamat lah ! berarti harus cepat balik ke India, ne...?
India : Iya lah, saya sudah tiga tahun tidak balik.
Ali: ?????????????
Ali : Kenapa gembira sekali hari ini ?
India : Saya baru menerima surat dari istri saya di India.
Ali: Dia bilang apa ? Tentu good news....
India : Dalam surat itu katanya dia sudah melahirkan. New baby! Ayo.... saya sedang berbahagia. Hari ini kamu minum gratis !
Ali: Selamat lah ! berarti harus cepat balik ke India, ne...?
India : Iya lah, saya sudah tiga tahun tidak balik.
Ali: ?????????????
Kambing..
Seorang gembala sedang menggembalakan biri-birinya yang berbulu hitam dan berbulu putih. Dia kemudian didatangi seorang pemuda lalu bertanya:
Pemuda : "Baguskah sekali peternakan biri-biri engkau. Boleh saya tanya beberapa persoalan?"
Gembala : "Oh, boleh saja"
Pemuda : "Berapa jauh biri-biri ini berjalan setiap hari?"
Gembala : "Yang mana, yang putih atau yang hitam?"
Pemuda : "Yang putih"
Gembala :"Ah, yang putih berjalan lebih kurang enam kilometer setiap hari"
Pemuda : "Dan yang hitam?"
Gembala : "Yang hitam pun sama."
Pemuda : "Dan berapa banyak rumput mereka makan setiap hari?"
Gembala : "Yang mana, yang putih atau yang hitam?"
Pemuda : "Yang putih."
Gembala : "Ah, yang putih makan lebih kurang empat kilo rumput setiap hari."
Pemuda : "Dan yang hitam?"
Gembala : "Yang hitam pun sama."
Pemuda : "Dan berapa banyak bulu yang mereka hasilkan setiap tahun?"
Gembala : "Yang mana, yang putih atau yang hitam?"
Pemuda : "Yang putih."
Gembala : "Aaa...menurut perkiraan saya, yang putih menghasilkan sekitar enam kilo bulu setiap tahun kalau mereka dicukur."
Pemuda : "Dan yang hitam?"
Gembala : "Yang hitam pun sama."
Pemuda : (Dengan perasaan geram ) "Kenapa engkau membedakan biri-biri engkau yang putih dengan yang hitam setiap kali hendak menjawab pertanyaan saya, padahal jawaban semuanya sama saja"
Gembala :"Harus saya beda-bedakan karena biri-biri yang putih itu adalah milik saya."
Pemuda : "Ooo, begitu, kalau yang hitam itu punya siapa?"
Gembala : "Yang hitam pun sama, juga punya saya"
Pemuda : (bingung, geleng kepala dan berlalu)
Pemuda : "Baguskah sekali peternakan biri-biri engkau. Boleh saya tanya beberapa persoalan?"
Gembala : "Oh, boleh saja"
Pemuda : "Berapa jauh biri-biri ini berjalan setiap hari?"
Gembala : "Yang mana, yang putih atau yang hitam?"
Pemuda : "Yang putih"
Gembala :"Ah, yang putih berjalan lebih kurang enam kilometer setiap hari"
Pemuda : "Dan yang hitam?"
Gembala : "Yang hitam pun sama."
Pemuda : "Dan berapa banyak rumput mereka makan setiap hari?"
Gembala : "Yang mana, yang putih atau yang hitam?"
Pemuda : "Yang putih."
Gembala : "Ah, yang putih makan lebih kurang empat kilo rumput setiap hari."
Pemuda : "Dan yang hitam?"
Gembala : "Yang hitam pun sama."
Pemuda : "Dan berapa banyak bulu yang mereka hasilkan setiap tahun?"
Gembala : "Yang mana, yang putih atau yang hitam?"
Pemuda : "Yang putih."
Gembala : "Aaa...menurut perkiraan saya, yang putih menghasilkan sekitar enam kilo bulu setiap tahun kalau mereka dicukur."
Pemuda : "Dan yang hitam?"
Gembala : "Yang hitam pun sama."
Pemuda : (Dengan perasaan geram ) "Kenapa engkau membedakan biri-biri engkau yang putih dengan yang hitam setiap kali hendak menjawab pertanyaan saya, padahal jawaban semuanya sama saja"
Gembala :"Harus saya beda-bedakan karena biri-biri yang putih itu adalah milik saya."
Pemuda : "Ooo, begitu, kalau yang hitam itu punya siapa?"
Gembala : "Yang hitam pun sama, juga punya saya"
Pemuda : (bingung, geleng kepala dan berlalu)
Restoran Itali
Seorang pemuda membawa teman wanitanya ke sebuah restoran Itali yang sangat terkenal. Dia sendiri pun belum pernah masuk sebelum ini.. tapi demi mengambil hati teman wanitanya.. dia memberanikan diri untuk makan di restoran itu...
Setelah mereka duduk dan memakan anggur yang disajikan.. si lelaki mengambil menu...
Kerana bingung melihat nama-nama aneh masakan Itali.. dia memilih sembarangan...
"Waiter.. bawakan kami makanan Giuseppe Spomdalucci untuk 2 orang" kata lelaki tadi..
"Maaf.. tuan" jawab waiter
"Itu nama pemilik restoran ini"
Setelah mereka duduk dan memakan anggur yang disajikan.. si lelaki mengambil menu...
Kerana bingung melihat nama-nama aneh masakan Itali.. dia memilih sembarangan...
"Waiter.. bawakan kami makanan Giuseppe Spomdalucci untuk 2 orang" kata lelaki tadi..
"Maaf.. tuan" jawab waiter
"Itu nama pemilik restoran ini"
Pening..
Beberapa tahun lalu Ramli bertemu dengan seorang janda bernama Ramlah yang mempunyai anak gadis bernama Jamilah. Ramli kawin dengan Ramlah dan Jamilah adalah anak tiri Ramli. Setelah itu bapak Ramli, Jamrud kawin dengan anak tiri Ramli, Jamilah. Ini membuat Jamilah, menjadi ibu tiri Ramli yang sebelum ini adalah anak tirinya. Jadi ayah Ramli, Jamrud adalah anak tiri Ramli dan karena Ramlah sebagai istrinya.
Selang beberapa bulan kemudian, Jamilah anak isteri Ramli, Ramlah. Melahirkan anak lelaki, bernama Jarul. Jadi Jarul adalah adik Ramli. Tetapi Jarul adalah anak Jamilah, anaknya isteri Ramli, Ramlah. Menjadikan Jarul adalah cucu isteri Ramli, Ramlah. Sekaligus menjadikan Ramli sebagai kakek Jarul, adiknya. Itu masih belum seberapa.
Setelah itu, Ramli dan Ramlah mendapat anak bernama Jayzee. Sekarang Jamilah, anak tiri
Ramli dan juga ibu mertua istri Ramli menjadi kakak dan juga nenek Jayzee. Jadi ayah Ramli, Jamrud menjadi abang ipar anak Ramli yang mana kakak ipar Jayzee adalah isteri ayah Ramli, Jadi sekarang, Ramli adalah abang ipar ibu mertuanya, isteri Ramli.
Ramlah adalah makcik anaknya sendiri, Jamilah... Anak Ramli, Jarul adalah sepupu ayah Ramli, Jamrud dan Ramli adalah kakek kepada dirinya sendiri..
Selang beberapa bulan kemudian, Jamilah anak isteri Ramli, Ramlah. Melahirkan anak lelaki, bernama Jarul. Jadi Jarul adalah adik Ramli. Tetapi Jarul adalah anak Jamilah, anaknya isteri Ramli, Ramlah. Menjadikan Jarul adalah cucu isteri Ramli, Ramlah. Sekaligus menjadikan Ramli sebagai kakek Jarul, adiknya. Itu masih belum seberapa.
Setelah itu, Ramli dan Ramlah mendapat anak bernama Jayzee. Sekarang Jamilah, anak tiri
Ramli dan juga ibu mertua istri Ramli menjadi kakak dan juga nenek Jayzee. Jadi ayah Ramli, Jamrud menjadi abang ipar anak Ramli yang mana kakak ipar Jayzee adalah isteri ayah Ramli, Jadi sekarang, Ramli adalah abang ipar ibu mertuanya, isteri Ramli.
Ramlah adalah makcik anaknya sendiri, Jamilah... Anak Ramli, Jarul adalah sepupu ayah Ramli, Jamrud dan Ramli adalah kakek kepada dirinya sendiri..
Gendut..
Di sebuah Mall yang penuh sesak dengan pengunjung, ada sebuah alat timbangan berat badan gratis yang cukup canggih. Hanya dengan membayar Rp. 5.000.- kita akan diberitahu berapa berat badan kita oleh computer. Seorang gadis ingin mencoba alat itu di tengah kerumunan orang. Setelah memasukkan uang, computer itu menjawab, “47 Kg.”
Gadis kedua mencoba menimbang, dan mesin komputer menjawab: "52 kg!"
Setelah beberapa menit datang seorang wanita yang agak gemuk dan ingin mencoba menimbang dirinya di mesin itu. Setelah memasukkan uang mesin komputer mengeluarkan jawaban:
"Tolong naik satu-satu.. jangan ramai-ramai!"
Gadis kedua mencoba menimbang, dan mesin komputer menjawab: "52 kg!"
Setelah beberapa menit datang seorang wanita yang agak gemuk dan ingin mencoba menimbang dirinya di mesin itu. Setelah memasukkan uang mesin komputer mengeluarkan jawaban:
"Tolong naik satu-satu.. jangan ramai-ramai!"
Boommm...
Sudirman dan Hartono menemukan tiga buah bom di kebun, lalu mereka memutuskan untuk menyerahkan ketiga bom itu ke kantor polisi.
"Bagaimana jika salah satu dari bom ini meledak sebelum kita sampai ke kantor polisi?" tanya Sudirman.
"Itu mudah," jawab Hartono
"Kita tipu aja dengan mengatakan bahwa kita hanya menemukan dua buah bom.”
"Bagaimana jika salah satu dari bom ini meledak sebelum kita sampai ke kantor polisi?" tanya Sudirman.
"Itu mudah," jawab Hartono
"Kita tipu aja dengan mengatakan bahwa kita hanya menemukan dua buah bom.”
Nenek..
Seorang gadis menjadi pelacur tetapi dia tidak mau neneknya tahu. Satu hari satu gerombolan pelacur ditangkap termasuk gadis itu. Polisi meminta pelacur-pelacur itu berbaris secara teratur. Tiba-tiba muncul nenek tua itu sambil berjalan terbongkok-bongkok dan setelah melihat cucunya berbaris dia bertanya: "Kenapa kamu berbaris di sini?"
Cucu itu tidak ingin neneknya tahu cerita yang sebenarnya, akhirnya dia membohongi neneknya dan mengatakan ada dermawan yang akan membagi-bagikan buah jeruk. Nenek itupun pergi, tapi ditengah pertengahan jalan dia teringat pada cucu-cucunya yang lain yang mungkin mengharapkan beliau membawa pulang buah-buahan. Lalu dia pun turut berbaris tanpa diketahui oleh cucunya, dia berbaris di barisan paling belakang.
Seorang anggota polisi menginstrogasi semua gadis yang sedang berbaris itu. Ketika yang terakhir tiba giliran sang nenek, polisi itu terkejut melihat seorang nenek yang jalan pun terbongkok-bongkok tanpa daya dan upaya. Dia tercengang lalu tertanya: "Anda sudah tua, bagaimana kamu melakukannya?"
Si nenek mengira pertanyaan itu tentang bagaimana cara dia memakan jeruk itu, lalu menjawab : "Oh mudah saja. Aku hanya mencabut gigi palsu dan menghisap sampai airnya kering."
Cucu itu tidak ingin neneknya tahu cerita yang sebenarnya, akhirnya dia membohongi neneknya dan mengatakan ada dermawan yang akan membagi-bagikan buah jeruk. Nenek itupun pergi, tapi ditengah pertengahan jalan dia teringat pada cucu-cucunya yang lain yang mungkin mengharapkan beliau membawa pulang buah-buahan. Lalu dia pun turut berbaris tanpa diketahui oleh cucunya, dia berbaris di barisan paling belakang.
Seorang anggota polisi menginstrogasi semua gadis yang sedang berbaris itu. Ketika yang terakhir tiba giliran sang nenek, polisi itu terkejut melihat seorang nenek yang jalan pun terbongkok-bongkok tanpa daya dan upaya. Dia tercengang lalu tertanya: "Anda sudah tua, bagaimana kamu melakukannya?"
Si nenek mengira pertanyaan itu tentang bagaimana cara dia memakan jeruk itu, lalu menjawab : "Oh mudah saja. Aku hanya mencabut gigi palsu dan menghisap sampai airnya kering."
Subscribe to:
Posts (Atom)